Subscribe News Feed Subscribe Comments

Efek Rumah Kaca Ancam Terumbu Karang Dunia


Kamis, 11 Desember 2008 | 07:48 WIB

KOMPAS/LASTI KURNIA
Jejak keberadaan koloni terumbu karang yang telah mati menjadi karakter unik kawasan tepi pantai yang berkarang di Pantai Pasir Putih, Desa Sukahujan, Malingping, Lebak, Banten, Senin (7/4). Kawasan pantai karang merupakan ekosistem yang sanggup beradaptasi dengan kondisi alam yang ekstrem, seperti pasang surut laut, gelombang tinggi, perubahan cuaca ekstrem, juga salinitas air laut yang berubah-ubah.
TERKAIT:
Rencana Aksi Segitiga Terumbu Karang Disempurnakan
Pariwisata Ancaman Bagi Terumbu Karang
Terumbu Karang Dirusak, Populasi Ikan Turun
Fenomena Geologi di Balik Daratan Terangkat
Hibah 38 Juta Dolar untuk Konservasi Terumbu Karang
POZNAN, RABU - Dunia telah kehilangan hampir 20 persen terumbu karangnya akibat emisi karbon dioksida, demikian laporan yang disiarkan di Poznan, Polandia, Rabu (10/12). Laporan yang dirilis Global Coral Reef Monitoring Network ini merupakan upaya memberi tekanan atas peserta konferensi PBB mengenai iklim agar membuat kemajuan dalam memerangi kenaikan suhu global.

"Jika kecenderungan emisi karbon dioksida saat ini terus berlangsung, banyak terumbu karang mungkin akan hilang dalam waktu 20 sampai 40 tahun mendatang, dan ini akan memiliki konsekuensi bahaya bagi sebanyak 500 juta orang yang bergantung atas terumbu karang untuk memperoleh nafkah mereka," ungkap laporan tersebut.

"Jika tak ada perubahan, kita akan menyaksikan berlipatnya karbon dioksida di atmosfer dalam waktu kurang dari 50 tahun," ujar Carl Gustaf Lundin, pimpinan program kelautan global di International Union for Conservation of Nature, salah satu organisasi di belakang Global Coral Reef Monitoring Network.

"Karena karbon ini diserap, samudra akan menjadi lebih asam, yang secara serius merusak sangat banyak biota laut dari terumbu karang hingga kumpulan plankton dan dari udang besar hingga rumput laut," tambahnya.

Saat ini, perubahan iklim dipandang sebagai ancaman terbesar bagi terumbu karang. Ancaman utama iklim, seperti naiknya temperatur permukaan air laut dan tingkatan keasaman air laut, bertambah besar oleh ancaman lain termasuk pengkapan ikan secara berlebihan, polusi dan spesies pendatang.

Yang membesarkan hati dari laporan tersebut adalah sekitar 45 persen terumbu karang saat ini masih berada dalam kondisi sehat. Harapan lainnya adalah kemampuan sebagian terumbu karang untuk pulih setelah peristiwa besar "bleaching" akibat air yang menghangat, dan menyesuaikan diri dengan perubahan iklim.

"Laporan itu merinci konsensus kuat ilmiah bahwa perubahan iklim harus dibatasi pada tingkat minimum absolut," ungkap Clive Wilkinson, Koordinator Global Coral Reef Monitoring Network.

Laporan tersebut juga menyatakan terumbu karang memiliki peluang lebih tinggi untuk bertahan hidup pada saat perubahan iklim terjadi, jika faktor tekanan lain yang berkaitan dengan kegiatan manusia diperkecil.

Perubahan Iklim Energi Transportasi Kualitas Udara



Efek Rumah Kaca - Bertambahnya gas rumah kaca hasil aktivitas manusia membuat bertambahnya panas matahari tertahan di atmosfer sehingga terjadi perubahan iklim.(CP)


EFEK RUMAH KACA


Ketika Bumi menerima panas dari matahari, secara alami sebagian panas akan terperangkap di atmosfer akibat adanya beberapa jenis gas. Gas-gas yang menangkap panas tersebut dikenal sebagai gas rumah kaca (GRK) karena cara kerjanya mirip rumah kaca (greenhouse) di mana suhu di dalamnya diatur agar cukup hangat sehingga tanaman dapat tumbuh. Terperangkapnya panas oleh gas-gas di atmosfer dikenal dengan istilah ‘efek rumah kaca’.

Sebenarnya efek rumah kaca merupakan proses alami yang diperlukan agar permukaan bumi cukup hangat untuk didiami. Sayangnya, aktivitas manusia mengganggu kondisi alami dan membuat konsentrasi GRK semakin tinggi sehingga panas yang terperangkap di atmosfer semakin tinggi dan menyebabkan suhu permukaan bumi semakin panas.

Karena suhu yang hangat, rumah kaca untuk tanaman jarang untuk tanaman jarang digunakan di Indonesia sehingga mungkin istliah 'efek rumah kaca' cenderung asing. Proses yang terjadi di dalam rumah kaca mirip dengan apa yang terjadi di dalam sebuah mobil yang diparkir di luar saat matahari sedang terik. Panas matahari mask ke dalam mobil, kemudian panas tersebut tertahan di dalam sehingga membuat suhu di dalam mobil menjadi panas.

Animasi efek rumah kaca dan informasi menarik dari BBC silakan klik disini.

Cuaca Panas Akibat Efek Rumah Kaca


October 21, 2008 by suryaFiled under: Berita, Indonesia, Opini
google_protectAndRun("render_ads.js::google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);
Menipisnya lapisan ozon di ruang angkasa telah mengakibatkan timbulnya efek rumah kaca, yang dampaknya telah dirasakan penduduk dunia, antara lain meningkatnya panas suhu udara dan berubahnya iklim. Kita bisa merasakan sendiri sekarang ini, hujan tiba-tiba turun, padahal, di bulan September ini menurut para ahli cuaca masih musim kemarau. Inilah salah satu bukti bahwa iklim mudah berubah-ubah.
Cuaca ekstrem panas yang sekarang ini sedang melanda sebagian wilayah Indonesia merupakan salah satu akibat dari menipisnya lapisan ozon. Dampak lainnya adalah timbulnya berbagai penyakit, diantaranya demam berdarah.
Dengan menyadari hal-hal yang sudah bisa dirasakan sebagai akibat adanya efek rumah kaca dan pemanasan global, sudah seharusnya kita mulai bergerak untuk ikut menyelamatkan kerusakan ozon dalam bentuk apapun. Secara garis besar langkah yang mudah ditempuh untuk menekan meluas dan meningkatnya kerusakan ozon dan efek rumah kaca adalah dengan terus melakukan gerakan penghijauan

Efek Rumah Kaca



Minggu, 30-11-2007 WIB diposting dari hit: 10374 komentar: 5 Sosial Networking
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet.
Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alamiSaturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efekrumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kacaditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.PENYEBAB
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan ataupartikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaanbumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merahyang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaannormal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kacaperbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauhberbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.Dampak Pemanasan Global
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumirata-rata 1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetapseperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkandari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhupermukaan bumi menjadi meningkat. Mekanisme terjadinya efek rumah kacaadalah sebagai berikut (gambar 1). Bumi secara konstan menerima energi,kebanyakan dari sinar matahari tetapi sebagian juga diperoleh dari bumiitu sendiri, yakni melalui energi yang dibebaskan dari prosesradioaktif (Holum, 1998:237). Sinar tampak dan sinar ultraviolet yangdipancarkan dari matahari. Radiasi sinar tersebut sebagian dipantulkanoleh atmosfer dan sebagian sampai di permukaan bumi. Di permukaan bumisebagian radiasi sinar tersebut ada yang dipantulkan dan ada yangdiserap oleh permukaan bumi dan menghangatkannya.Akibatnya
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistemlainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbondioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnyagunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknyapermukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkanmeningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
 
wElc0mE t0 mY bL0g IPA | TNB